CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 09 Mei 2013

Laporan Praktikum Respirasi Pada Serangga

Tujuan           : Mengetahui kecepatan respirasi yang terjadi pada serangga

Dasar Teori    : Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trschea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

Alat dan Bahan  :
-  Respirometer
-  Pinset
-  Suntikan
-  Stopwatch
-  Jangkrik
-  Kapas
-  Eosin
-  Vaselin
-  KOH

Cara Kerja        :

1. Tabung respirometer dikeluarkan dari tempatnya
2. Membungkus NaOH kristal dengan menggunakan kapas dan memasukannya dalam respirometer,
3. Memasukan 1 ekor jangkrik dan menutup respirometer dengan memberi vaselin pada sambungan penutupnya untuk menghindari udara keluar atau masuk ke respirometer
4. Menetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin secukupnya dengan menggunakan alat suntik
5. Mengmati pergerakan eosin setiap 2 menitnya pada tabung berskala tersebut
6. Mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
7. Setelah selesai bersihkan respirometer

Hasil Pengamatan :

(serangga dimasukan dalam tabung)                              (tabung diberi vaselin)
(tabung respirometer diletakkan pada tempatnya)          (tabung disuntikkan eosin)
(setelah 2 menit pertama : 16 skala)         (setelah 2 menit kedua: 24 skala)
(setelah 2 menit ketiga : 46 skala)                        (setelah 2 menit keempat : 55 skala)

Kesimpulan :

KOH / NaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu KOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2.
Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan.

Pertanyaan :

1)      Proses respirasi pada serangga

2)      Alat-alat respirasi pada serangga

3)      Fungsi :

    Eosin
    NaOH / KOH
    Kapas

4)      Alasan mengapa eosin bergerak menuju jangkrik

5)      Perlakuan I  :  2 x 3 =

Perlakuan II : 2 x 3 =

Perlakuan 1 : Perlakuan  2

Perbedaan kecepatan eosin jika lebih cepat / lebih lambat. Jelaskan !

Jawaban :

1)       Jika otot perut serangga berkontraksi maka trakea merupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut serangga berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh.

2)      -Corong hawa (trakea)                 -Spirakel

3)      a. fungsi eosin : untuk mengetahui seberapa cepat oksigen berkurang dalam tabung yang berisi NaOH dan serangga

b. fungsi NaOH : mengikat CO2, sehingga pergerakan dari eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen

c. fungsi kapas : untuk membungkus NaOH dan sebagai indikator adanya H2O sebagai hasil dari proses respirasi

4)      Cairan eosin bergerak, karena pada saat organisme bernapas,mereka menghirup oksigen atau udara di sekitar. Pada saat mereka berada di dalam respirometer sederhana, udara yang tersimpan didalamnya tidak dapat keluar ataupun masuk, sehingga jumlah udarayang berada di dalam respirometer tersebut semakin sedikit. Karena pada ujung respirometer diberikan eosin, sehingga eosin tersebut terseret mendekat akibat dari bertambah sedikitnya jumlahudara yang ada di respirometer tersebut

5)      Perlakuan I  :  2 x 3 =  16 skala, 24 skala, 46 skala

Perlakuan II :  2 x 3 =  55 skala

Perlakuan 1 : kecepatan eosin meningkat, karena oksigen yang berada di dalam tabung dipergunakan semaksimal mungkin oleh serangga

Perlakuan 2 : kecepatan eosin menurun, karena aktivitas tubuh serangga sedikit , itu diakibatkan karena serangga kekurangan O2 yang tertutup oleh eosin tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar